Demam Berdarah
                             Karya: Putra Wenas                             
  4 tahun yang lalu saya dikenal sebagai anak yang aktif . Jadi, tidak heran kalau disebut anak yang sehat.   Saat aku bertemu dijalan dengan temanku.
Tian : “ Putra, apa yang menjadi rahasia orang sehat ?”  
Saya : “ Itu gampang . Hanya makan teratur,istirahat , berolahraga secukupnya.”
Tian : “ Oooo…… “
Saya : “ Saya ditunggu di rumah. Kita lanjut besok saja, yah?”
Tian : “ OK…. . “ Sambil berpisah.
Pada saaat itu musim demam berdarah mewabah. Sorenya , saya pergi bermain bola . Namun kepalaku terasa sakit  . Jadi, saya kembali ke rumah.
  Waktu bangun pagi tubuh saya  menggigil. Saya disuruh bangun . Tetapi, tubuh saya terasa malas untuk bangun . Karena sudah terasa dingin sekali , saya duduk menghadap matahari pagi. Tante saya bertanya .
Tante : “ Tak seperti biasanya kamu berpanas pagi?”
Saya : “ Oh….. Tubuh saya terasa menggigil.
Tante : “ Kamu sakit demam , ini obatnya  diminum .” Sambil member obat .
Saya : “ Terima kasih. “ menerima obat.
kemudian  ibu saya    datan dan membaw ke puskesmas . Setelah diperiksa saya hanya sakit demam basa . Setelah  beberapa hari saya mengikuti resep dokter puskesmas . Tidak ada perubahan.
  Sehabis   minum obat yang di beri dri puskesmas . Saya  memuntahkan bersama dengan darah  . Saya langsung dibawa ke rumah sakit dan di periksa . Saya menderita demam berdarah . Saya dipakaikan kateter, namun tubuh saya terasa lemah dan hanya di bawah oleh kursi roda dibawa ke emergency anak . Setelah beberapa jam saya terbangun dan bertanya pada om saya bernama Om Yori.
Saya : “ Om , di mana mama saya?”
Om yori :” Ibu kamu keluar sebentar untuk berbelanja keperluanmu.”
Saya di dalam ruang itu terasa sunyi sepi tak seperti diruang lain dan 3 kali dicek darah oleh suster.
  Setelah beberapa hari dirawat di emergency anak kemudian dipindahkan ke ruang lain . Saya sangat senang karena sudah tidak seperti sengan ruangan sebelumnya . Dalam 2 minggu  lamanya saya dicabut kateternya . Kemudian 2 hari sehabis kateternya dicabut saya pulang ke rumah.
  Saya pulang dan beretemu dengan kepala sekolah bersama ibu saya  dn berbincang-bincang  bersama ibu saya. Kami naik delman sampai di rumah kepala sekolah mengizinkan saya untuk besok dan besok lusa tidak ke sekolah       

ucapan dari putra

Powered by Blogger